Jumat malam, 6 Maret 2015, kami berkumpul di Stasiun Pasar Senen. Saya dan Suami yang langsung berangkat dari kantor akhirnya bisa tiba di stasiun setelah hampir 30 menit mencari taksi, karena motor kami tinggal di kantor. Di stasiun, kami bagaikan reuni kecil-kecilan karena bertemu beberapa teman semasa kuliah.
Ada yang berbeda dari perjalanan kami ke Klaten kali ini. Selain pulang ke rumah orangtua suami, kami juga memiliki satu acara penting, yang menjadi alasan beberapa teman untuk berangkat ke Klaten juga: Pernikahan Izati.
Kebetulan, ternyata teman-teman yang mau ke Klaten bisa berada dalam satu gerbong, kecuali Niun yang memang membeli tiket bareng dari awal. Setelah permisi-permisi dengan penumpang sebelumnya, akhirnya Dindun pun bisa pindah satu kursi dengan Niun
Rombongan Kondangan Ciwi2 ex 1-J
Kami tiba di Klaten hari Sabtu pagi esoknya. Saya dan suami menuju rumah mertua, sedangkan Niun ikut dengan Evy yang rumahnya memang di Klaten. Hari Sabtu hampir seharian saya di rumah saja karena hujan dari sore sampai malam tak kunjung reda. Gagal lah rencana untuk main ke Umbul Ponggok :(
Minggu pagi sekali saya sudah bangun karena alarm saya set pukul 04.30. Takut kesiangan, baju-baju sudah saya setrika sejak semalam. Jadi bangun pagi tinggal mandi dan...dandan (ini yang lama -__-).
Taraaa.. inilah penampakan sepasang pakaian rancangan saya spesial buat hari istimewa :p.
Siap kondangan
Sebenarnya ada cerita panjang di balik baju ini. Jadi kami sudah ke tukang jahit kira-kira sebulan sebelumnya. Awalnya bawahan kebaya saya itu kain motif rangrang yang saya beli lewat onlineshop di Cirebon, sedangkan kemeja suami kain biru seperti di foto. Tetapiiii, ketika kami mau mengambil jahitan, H-2 sebelum berangkat ke Klaten, ternyata kainnya tertukar T_T Kemeja suami jadi rangrang, bawahan saya jadi kain biru ini.. huhuuuu..sebeeel.. untungnya si tukang jahit profesional banget dan bertanggung jawab. Ia mau mencarikan kain lagi. Kebetulan kain biru ini saya beli di Trusmi Mayestik, jadi gak terlalu jauh dari Bintaro.
Besok paginya tukang jahit langsung meluncur ke Pasar Mayestik. Awalnya Ia mau mencari rangrang yang warnanya senada dengan biru yang kami pakai, tetapi karena tidak ketemu, akhirnya Ia pergi ke Trusmi. Alhamdulillah kain biru yang motifnya sama masih ada di Trusmi, hanya warnanya agak lebih tua. Kemeja pun ternyata tidak bisa tangan panjang. Yasudahlah saya terima saja... Dan inilah hasilnya, cukup memuaskan dan kebaya kutubarunya juga cantik.. Terimakasih Larasati Busana :)
Cakepnyeee penganten :*
Pukul 7 pagi saya dan suami sudah tiba di rumah nenek Izati. Akadnya rencana jam 07.30, jadi si nenek sudah hampir siap dimake up. Karena teman-teman belum ada yang datang, jadilah saya nongkrongin si nenek dimake-up. Jadi inget momen waktu saya mau nikah, saya yang ditongkrongin teman-teman waktu make up, sekarang gantian... :P
Sekitar jam 7 lewat si Niun baru datang,jadilah kami bertiga heboh selpi-an sambil nunggu penghulu dateng.. wkwkwk.. Biarinlah, itung-itung meredakan ketegangan calon penganten...
Maafkan gambar-gambar penuh pipi ini......
Sekitar pukul 08.30, akhirnya penghulu dateng... (Oh Bapak penghulu kenape telat, ini calon manten udah ga sabar...) Si nenek akhirnya keluar ke ruang depan, duduk di meja menghadap penghulu. Setelah itu, Mas Narko dateng.. Dan mereka duduk bersama dalam ketegangan (Eaaaa....)
Bapak Penghulu pun memulai prosesi akad nikah, diawali dengan ceramah pernikahan...dengan bahasa Jawa campur Indonesia. Saya ngerti dikit-dikit, apalagi pas bagian cerita Marlyn Monroe dan Bupati Karanganyar :)) Setelah ceramah selesai, mulailah detik-detik yang bikin deg-degan.. yaitu pembacaan Ijab Qabul, dan nenek mulai menitikan air mata :'). Saya jadi ikutan terharu..huhu.. inget waktu kawin dulu sampe rasanya ga bisa keluar kata-kata waktu membaca izin ke Bapak T_T.
Alhamdulillah sah...
Alhamdulillah, ijab qabul berjalan lancar. Setelah itu dilanjutkan dengan cium tangan dan difoto-foto deh... Hihihi.. Semua pengantin pasti akan mengalami masa-masa disuruh foto gaya-gaya mesra di pelaminan ditonton orang banyak :)))
Tahan yaaa..1..2..3.. Jeprettt! wkwkwk
Setelah foto-foto, pengantin pun ganti baru untuk siap-siap acara resepsi. Teman-teman saya semakin banyak yang berdatangan, bagaikan reuni teman kuliah. Resepsi pun dijalankan dengan adat Jawa. Saya sudah beberapa kali menghadiri resepsi di Jawa. Awalnya saya agak bingung karena berbeda sekali dengan di Jakarta. Kalo di sana tamu-tamu tinggal duduk manis, sedangkan makanan akan diantarkan satu-satu oleh petugas. Mulai dari minum, kemudian kue, makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Tamu tinggal menikmati sambil mendengar sambutan-sambutan.
Pengantin wanita pun akan keluar diiringi keluarga dan menjemput mempelai pria. Kalo di acara kemarin, setelah menjemput mempelai pria, si nenek dan Mas Narko dibawa jalan ke pelaminan bersama menggunakan sehelai kain oleh keluarga wanita. Jadi mereka berdua disatukan dengan kain yang ditarik perwakilan keluarga.
Sumringah euy.....
Acara selesai sekitar jam 12, tetapi saya dan suami pulang sekitar jam 11.30 karena tepar udah dari pagi. hahaha... Selamat menikah nenek Izati dan Mas Narko, semoga menjadi keluarga samara... :)