Beberapa minggu sebelum hari pernikahan, waktu itu kami mulai mencari-cari rumah kontrakan untuk tinggal. Suami tidak mau tinggal serumah dengan orangtua saya, agar lebih mandiri. Saya manut aja, karena saya pikir dengan pisah rumah dari orangtua kami akan belajar untuk mandiri.
Salah syarat kontrakan rumah dari saya yaitu kalo bisa jangan kontrakan petak karena bingung jika ada keluarga datang dan menginap akan tidur dimana. Muter-muterlah suami ke sekitar PJMI, Pondok Safari, Ceger, sampai Jalan Bonjol. Ada beberapa nominasi rumah yang akan kami kontrak saat itu, salah satunya sebuah rumah berwarna pink di ujung tanjakan, Jalan Cendana, Pondok Safari.
Pertama kali dikirimkan foto-foto rumah tersebut, saya agak sedikit ragu. Kok dalamnya berantakan, kok udah tua rumahnya, kok kotor :( Tapi setelah diajak melihat langsung dari depan, hmm.. ya tidak terlalu buruk. Apalagi pemilik rumahnya mau merapikan bagian-bagian rumah seperti yang kami minta, antara lain mengecat dinding yang belum selesai dan memperbaiki plafon kamar.
Ternyata kami berjodoh dengan rumah itu. Rumah berwarna pink di ujung tanjakan, Jalan Cendana. Tempat pertama yang kami tuju setelah acara pernikahan kami selesai. Rumah tinggal pertama kami setelah menikah. Tempat kami pertama kali belajar berkeluarga. Tempat kami mengerjakan hal-hal yang masing-masing kami senangi: suami main game, saya ngemil dan tidur. Serta kami belajar membangun bisnis kami masing-masing, suami rapat dengan teman-teman bimbel, saya sibuk melipat jilbab-jilbab dagangan.
Rumah Cendana, Ika, dan Pamulak
06 Oktober 2013-31 Agustus 2014. Terimakasih Rumah Cendana yang telah memberikan segudang cerita untuk dikenang sampai kami kakek nenek nanti.
1 comments:
mbak,,apa rumahnya sekarang masih dikontrakkan? kebetulan saya masih mencari rumah kontrakan karena dierima d4 tahun ini
:)
kalau ada CP nya boleh kirim ke octcha1@gmail.com
terima kasih
:)
Post a Comment