Pages

Tuesday, January 8, 2013

Akhir 2012


Senin, 31 Desember 2012. Hari terakhir di tahun 2012. Saya dan si Pam2 berencana jalan-jalan, tapi nggak di Jakarta aja. Akhirnya melipirlah kami ke Bandung. Ke Bandung naik mobil? That's too mainstream, kekekek... Ya, kami naik kereta. Karena saya kangen dengan pemandangan di sepanjang jalur Parahyangan yang pemandangannya aduhaaai.... Kami berangkat dengan Argo Parahyangan dari Stasiun Gambir pukul 07.15.


Jegujes...Jegujes...Awas keretanya datang...


Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pajak di kursi kereta


Kanan-kiri hijaauuuu...
 

Pemandangan dari atas jembatan kereta
 

Jembatan Tol Cipularang terlihat dari tebing yang dilewati kereta 


Patung kereta api di depan Stasiun Bandung (Lhoh kok pake helm??)


Kami tiba di Bandung sekitar pukul 11 kurang 15 karena keretanya agak telat. Jadi terpaksa kami memundurkan tiket pulangnya agar tidak terlalu terburu-buru. Setelah mengurus administrasi tiket, kami keluar stasiun untuk bertemu dengan orang yang akan menyewakan motor.

Tujuan utama kami kali ini yaitu ke Punclut atau Puncak Ciumbuleuit. Jaraknya dari kota Bandung cukup dekat, kira-kira satu jam naik motor (pake nyasar dulu sih sedikit :p). Dari stasiun, kami berkendara ke arah flyover, kemudian lurus ke arah Cihampelas. Dari pertigaan sebelum Cihampelas, kami belok kiri, ke arah Ciumbuleuit.

Puncak Ciumbuleiut merupakan daerah dataran tinggi, di mana kita bisa melihat seluruh kota Bandung dari sini. Jalan menuju Punclut juga berkelok-kelok dan menanjak. Deg-degan juga, takut motornya nggak kuat karena kami  menyewa motor Honda Beat. Belum lagi bensinnya sekarat karena kami lupa mengisi ketika masih di bawah -___-"

Setelah melewati beberapa tanjakan tajam, tibalah kami di Punclut... Wooow.... Sepanjang jalan kita bisa melihat pemandangan kota Bandung yang terlihat kecil dikepung oleh pegunungan, seperti tepat di bawah langit. Sepertinya pemandangan malam hari juga nggak kalah bagusnya karena kita bisa melihat city lights kota Bandung.


Di sepanjang jalan juga banyak berjejer tempat makan yang menghadap pemandangan tersebut. Rata-rata tempat makannya berkonsep lesehan dengan makanan khas Sunda, seperti gurame, ayam bakar, pepes, dan sayur-sayuran. Setelah melewati beberapa tempat makan, akhirnya kami memutuskan makan di Balakecrakan karena perut sudah sangat lapar. 

 Begini penampakan tempatnya dari luar...

Ternyata tempat makannya ada di bawah, terdiri dari saung-saung bambu yang benar-benar menghadap pemandangan. Menu makanannya beragam, harganya juga cukup murah. Menu makanan favorit saya: gurame bakar, minuman favoritnya: susu murni hangat rasa stoberi (yang ini enak banget!)

 







Sekitar pukul 15.00 kami selesai makan dan kembali jalan-jalan. Sayangnya hari itu hujan, jadi jalan-jalannya terpaksa pake jas hujan T_T. Dari Punclut kami kembali ke arah Bandung, namun kali ini lewat Lembang. Jalannya menanjak luar biasa, sampai-sampai saya harus turun dan jalan kaki waktu di tanjakan karena motornya tidak kuat mengangkut 2 orang :'( Dari Lembang, keluar di daerah Geger Kalong, Kampus UPI, STPB, Setiabudi, dan kembali ke Cihampelas. Kemudian kami mampir sebentar di Ciwalk dan Cihampelas untuk sholat Ashar dan belanja.

Pukul 18.00 kami kembali ke Stasiun Bandung untuk bersiap ke Jakarta dengan kereta yang berangkat pukul 19.50. Kami tiba di Gambir sekitar pukul 23.00 dan keadaan di depan Stasiun Gambir ternyata luar biasa ramainya. Bukan, bukan ramai oleh penumpang, melainkan ramai oleh warga ibukota yang sedang berteduh dan menunggu acara perayaan tahun baru. Ckckck.. Banyak dari mereka yang membawa anak-anak dan menggelar tikar di teras Stasiun Gambir karena mau ke Monas tetapi masih hujan.

 


Awalnya kami mau langsung pulang, ogah ikut-ikutan merayakan tahun baru karena sudah gempor seharian jalan-jalan. Tapi......ketika kami keluar Stasiun Gambir, jreeeeeeng...... Beginilah kondisi di jalan:


Boro-boro mau cepat sampai rumah, jalan dipenuhi lautan kendaraan motor dan manusia. Semua tumpah ruah. Jalan Medan Merdeka pun ternyata sudah ditutup. Akhirnya pukul 00.00 kami masih berada di sekitar Monas. Semua kendaraan berhenti dan orang-orang memasang kembang api di tengah jalan....


Di depan Tugu Tani keadaannya juga sama. Taman di Tugu Tani penuh orang dan menjadi tempat parkir motor dadakan. Anak-anak kecil naik ke atas mikrolet dan menari-nari. Astagfirulllah, anak siapa sih itu -__-. Pokoknya semua jalan macetcetcet. Samapi kami harus memutar mencari jalan yang bisa lewati. Kami ke arah Menteng, Manggarai, dan keluar di jalan Karet Kuningan. Alhamdulillaah setelah itu jalannya lancar. Tebak jam berapa saya sampai di rumah? Jam 2 pagi -____-


 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com