Pages

Friday, July 22, 2011

The Unqualified

Rabu, 20 Juli 2011. Harusnya menjadi kuliah terakhir kami untuk program D3 STAN ini (Siapa tau masih lanjut D4 di sini kan.. Aamiin..). Tapi ternyata kuliahnya dibatalkan. Jadilah kuliah terakhir kami itu berarti yang terakhir adalah hari Selasa.

Tetapi, teman-teman tentu saja nggak rela kuliah terakhir mereka berlalu begitu saja tanpa ada yang spesial. Jadilah itu kami disuruh berkumpul di air mancur untuk...sesi foto bersama dosen. :D


Inilah mereka. Yang telah mengisi satu tahun terakhir di STAN. Kelas terujung, 3U. Tapi mudah-mudahan penempatannya nanti nggak di ujung-ujung Indonesia ya...

Saya akan merindukan kalian!!
xoxo


Ayam Gepuk Bintaro

Inilah salah satu makanan favorit saya di sekitar kampus: Ayam Gepuk 29. Letaknya tepat di seberang gerbang STAN Bintaro, yaitu di jalan Bintaro Sektor 5.

Bagi saya yang tidak begitu suka pedas, entah mengapa pedasnya sambal ayam gepuk ini mampu mengalahkan ketidaksukaan saya pada pedas. Dengan 2 jenis pilihan menu, yaitu ayam goreng gepuk dan ayam bakar gepuk, tempat ini selalu ramai dikunjungi pada waktu makan siang.


Menu favorit saya di sini yaitu ayam bakar gepuk. Sebenarnya bukan benar-benar ayam bakar karena ayam yang sudah dibumbui diletakkan di penggorengan dari tanah liat untuk dipanggang. Setelah itu, ayam dipenyet-penyetkan serta diberi sambal di atasnya. Begitu pula dengan ayam goreng, setelah digoreng, ayam dipenyetkan serta diberi sambal dan ditaburi bawang goreng.

Saya suka dengan rasa ayam dan sambal di sini. Ayamnya gurih dan bumbunya terasa, cocok sekali dengan paduan sambal di atasnya.



Untuk minuman, saya suka sekali dengan es timunnya, benar-benar segar. Es timun ini terdiri dari buah timun yang diparut halus serta disajikan dengan sirup rasa melon.



Soal harga, tidak perlu khawatir karena menu ayam bakar atau ayam goreng dengan lalapan dan nasi dapat dinikmati dengan harga Rp13.ooo saja, sedangkan es timun seharga Rp4.000.



Benar-benar menu favorit saya, khususnya untuk makan siang. :D

Tuesday, July 19, 2011

Jadwal Kompre Dimajuin? Jalani aja :D


Hari ini anak tingkat 3 akun geger. Nggak lain dan nggak bukan yaitu karena dua lembar kertas yang diselipin di absen dan berjudul "Surat Edaran". Ya gimana nggak pada heboh, ternyata surat edaran dari sekretariat itu isinya jadwal ujian kompre. Yang tiba-tiba dimajuin 1 bulan. Alamaaak...

Awalnya jadwal ujian kompre kami yaitu tanggal 12 September, sehabis lebaran. Tapi menurut jadwal baru, kompre dilaksanakan tanggal 18 Agustus, tepatnya pada bulan Ramadhan. Yaa salaam..bisa-bisanya perubahan secepat itu untuk hal yang penting kayak gini.

Kontanlah anak-anak tingkat 3 akun mendadak jadi pada galau. Ada yang udah beli tiket mudik soalnya, otomatis kan tiketnya hangus kalo nggak dijual lagi. Banyak juga yang teriak-teriak belum siap kompre.

Ekspresi saya? Awalnya sih kaget, tapi selanjutnya ya udah sih terus mau diapain lagi? Ambil positifnya aja, berarti lebaran nanti kan kita udah gak perlu belajar buat kompre lagi. Lebih cepat tenang pikiran.

Gak usah terlalu panik juga, yang penting persiapin diri aja. Inget deh waktu awal-awal nyusun KTTA kita pada galaunya minta ampun. Waktu surat survey belum keluar. Waktu belum dapet data. Waktu dosbing susah banget ditemui. Waktu KTTA belum jelas udah dinilai apa belum. Tapi akhirnya? Alhamdulillah kita bisa melewatinya kan?

Jadi gak perlu risau, galau, gundah, gulana yang berlebihan. Karena itu semua cuma akan buang-buang energi. Just face it. Belajar, berdo'a. Pasti bisa.

Jadi inget jokes anak-anak kalo lagi ada keputusan yang kurang jelas macem gini, "Satu-satunya hal yang paling pasti di kampus ini adalah ketidakpastian" (diadaptasi dari hukum relativitas newton, hehehe).

Pokoknya, Semangat KOMPRE, Menuju WISUDA!! Bismillahirrahmaanirrahiim.... ;)

Ini Lhooo KTTA Saya :D

Cuma mau cerita, kemarin saya udah ngumpulin Karya Tulis Tugas Akhir alias KTTA versi hardcover ke sekretariat. Ngumpulinnya paas banget pas hari deadline.

Alhamdulillaah..akhirnya jatuh, bangun, pasang, surut, maju, mundur saya menyusun KTTA ini bisa terrlewati. Mudah-mudahan bermanfaat. ^^

Jadi, ini lhoo wujudnya KTTA yang sering saya ceritain panjang lebar itu.. Setelah dihardcover jadi kelihatan eksklusif dan elegan kan? :P





Judulnya: "Evaluasi atas Pengurusan Barang Rampasan Negara dan Barang Gratifikasi sebagai Barang Milik Negara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk Periode 2008-2010". Kalo sekiranya ada temen-temen yang butuh KTTA ini untuk referensi, ya siapa tau aja gitu untuk nulis skripsi atau karya tulis, bisa komen/email aja ya ke saya, nanti saya kirim softcopynya. :D

Akhir kata, TERIMA KASIH BUAAAAAANYAAAAAKK buat semua pihak yang telah membantu saya baik riil maupun moril dalam penyusunan KTTA ini. Ai lopyu pull dah! :-*

Sunday, July 17, 2011

Happy Ending Margacinta

Lagi-lagi kisah tentang Margacinta. Belum berakhir? Ya. Hari Kamis, 14 Juli 2011, tepat 2 bulan setelah kisah KTTA kami di Margacinta, akhirnya kami kembali ke sana. Memang dari dulu kami berniat untuk berkunjung lagi ke rumah Dosen Pembimbing kami di Margacinta untuk bersilaturahmi jika sudah wisuda nanti. Tapi kenyataannya kami ke sana lebih cepat dari yang direncanakan: untuk meminta tanda tangan di lembar persetujuan dan penilaian pada KTTA versi hardcover nantinya.

Perlu diketahu bahwa batas pengumpulan KTTA versi harcover adalah tanggal 18 Juli 2011 besok. Kurang beberapa hari lagi, sedangkan dosen pembimbing saya dikabarkan masa pensiunnya dipercepat karena beliau sakit. Maka dari tu, kami sekelompok harus kembali ke Margacinta, Bandung untuk meminta tanda tangan Pak Dosbing tercintah :D.

Seperti perjalanan sebelumnya, kami berangkat bersama ke Bandung dengan menyewa mobil. Kami berangkat sekitar pukul 9 pagi. Di perjalanan, Ilham mencoba menghubungi Pak Dosbing, dan ternyata tumben sekali beliau mengangkat teleponnya. Beliau bilang bahwa di atas jam 11 mungkin beliau tidak bisa karena istri Pak Dosbing kami tersebut harus pergi ke kantor sehingga di rumah tidak ada orang. Ya, Ilham pun menyanggupi untuk sampai di sana pukul 11. Padahal pada saat itu kami baru masuk tol Bintaro. Akankah kami menempuh Bintaro-Bandung dalam waktu 2 jam saja? Kita lihat kelanjutannya... :D

***

Keajaiban pun datang. Pukul 11.10 entah-bagaimana-caranya tiba-tiba kami sudah sampai di depan rumah Pak Dosbing. Tapi ternyata sepi sekali di sana. Ilham ketok-ketok pintunya, pencet bel, tapi tak ada jawaban. Anggota kelompok lainnya? selonjoran di teras depan rumah Pak Dosbing menyemangati si Ilham. :P

Kami tunggu semenit..dua menit..tiga menit.. tak kunjung ada jawaban. Kami memutuskan untuk menunggu saja. Akhirnya setelah sekitar setengah jam, Ibu datang, pintu terbuka, Pak Dosbing pun menyambut kami. Senangnya.. ^^. Di dalam rumah, kami mengobrol santai dengan Beliau, Beliau tampak agak kurusan tapi terlihat lebih segar dari saat kami ke sana sebelumnya. Pak Dosbing menanyakan kabar penutupan program D3 STAN, serta mengutarakan pendapatnya yang sangat brilian menurut saya. Pembicaraan yang sangat menarik. Kami pun disuruh mengumpulkan lembar-lembar yang harus ditandatangani dan beliau menandatanganinya satu per satu.

Yup. KTTA done. Tinggal di-hardcover. Setelah ngobrol beberapa lama adegan terakhir sangat mengharukan. Pak Dosbing meminta kami berdelapan menuliskan nama dan tanda tangan di selembar kertas, kata beliau untuk kenang-kenangan ;'). Setelah itu kami pun berfoto bersama di depan rumah beliau. What a sweet moment with them :)



Baim, Rara, Ilham, Indro, Indra, Jerry, Ika, Ichsan.
Pak Qeys beserta istri

Inilah potongan cerita dalam proses penyusunan KTTA kami. Kisah yang cukup panjang, suka, suka, susah, dan berakhir bahagia. :')

***

Dari Margacinta, kami berencana pergi ke Dago. Tetapi sayangnya, setelah kami selesai makan siang, justru hujan turun sangat deras. Tidak memungkinkan untuk main-main dulu. Dengan berat hati, kami pulang ke Jakarta.

Kesalnya, waktu sampai tol ternyata cuaca malah cerah sekali. Nyesel lah langsung pulang, tapi udah terlanjur. Akhirnya kami putuskan untuk pergi ke Masjid Kubah Emas di Depok sekalian shalat Ashar dan Maghrib. Kalo di perjalanan ke Margacinta yang lalu kami akhiri di Masjid At ta'awun, Puncak, perjalanan kali ini kami akhiri di Masjid Kubah Emas, Depok.




This is not the end of our story, but just a little piece of it.



Monday, July 4, 2011

A Half Day Jakarta

On Saturday, I planned to visit Pesta Buku Jakarta at Istora Senayan. First, I didn't have anyone to go with, (how pity I am..) because nenek was going to Cileungsi for climbing and Niun had a class at that day. Until I got a message that Niun's class was cancelled so she could go with me. Hohoho..

She was very enthusiastic because yeah, she is crazy about reading, not like me -__-. So, we went to Senayan by Kebo. Unfortunately, the traffic was stuck especially in front of Cipulir. Zzz..It took about almost a half hour just for passing Cipulir.

Finally, we arrived at Istora Senayan at about 2.30 pm. Books were everywhere..yiihaaa... But, still, I couldn't find Lupus. Huhuhu T_T

Guess, how many books did Niun buy? Five. Ckckck.. How rich she was, huh.. :D I just bought 2 books: Dee's Madre and a book about BJ Habibie. Actually I bought a book about BJ Habibie just because it was on sale, IDR20.000 for a hardcover book. But I'm not sure that I could finish reading it.. :P

Niun bought 2 Pramoedya books, 1 novel Andrea Hirata, and 2 IDR20.000-on sale-hardcover books :P.. Finished looking for books then we took some pictures, as usual. We went to the top hall of Istora and..here we are...









When we went out from Istora, we saw that there was an event held by Nova: Pasar Nova 2011. There were so many bazaar and food stalls. I found something which I fave so much, "Risoles isi smooked beef, mayo dan keju". Hmm.. yummy... After that, we continued our tour in Pasar Nova, taking pictures of course :D









At 5 pm we went to Masjid Al Bina to pray Ashar. Then we waited at there until Maghrib. After praying Maghrib, we suddenly got an idea: going to Monas. Hoho.. A happy Saturday night. There were so many people at Monas. I guess that it was a school holiday so that parents also took their children to go out.

Guess what I and Niun did at Monas on Saturday night? Watching topeng monyet XD.. Silly Saturday night, wasn't it? :D

At 8.30 p.m. we're going home because it was getting night and Monas became more crowded. Love travelling-to wherever-we-want like this! :D

Kisah Malang Miki dan Mini.


Cukup lama nggak posting di blog. Kali ini saya membawa berita duka. Masih ingat kan posting saya sebelumnya tentang dua ekor burung puyuh peliharaan saya? Nah, akhirnya mereka saya beri nama: Miki yang jantan, Mini yang betina. Karena saya belum juga mendapatkan kandang yang pas untuk mereka, saya akhirnya masih menggunakan sebuah kardus untuk tempat berlindung mereka di malam hari, sedangkan pada siang hari Miki dan Mini saya lepaskan di halaman depan rumah.

Sampai suatu hari, ketika saya pergi ke tukang jual makanan ternak, saya melihat ada sebuah kurungan ayam kecil yang terbuat dari bambu. Terbesit pikiran untuk membeli kurungan ayam itu untuk si Miki dan Miini, dan akhirnya benar-benar saya memboyong pulang kurungan ayam tersebut menggunakan motor.

Esok paginya, saya masih tidur ketika tiba-tiba terdengar suara mama jerit-jerit di luar. Ternyata lagi heboh mengeluarkan si Miki dan Mini dari kardus. Akan tetapi, tiba-tiba kedua puyuh itu meloncat keluar dan agak hiperaktif, entah kenapa. Sampai akhirnya mama menggunakan kurungan ayam bambu untuk kedua puyuh itu, niatnya biar mereka diam dan makan dulu. Akan tetapi, ternyata perkiraan mama salah. Si Mini langsung loncat-loncat memberontak pada saat dikurung kurungan bambu. Hiperaktif sekali, sampai-sampai kakinya berdarah terkena gesekan bambu dan beberapa hari setelahnya dia berjalan dengan satu kaki. Maaf Mini T__T.

Mini berjalan pincang selama beberapa minggu. Kami sempat beberapa kali mengobati kakinya dengan Betadine, bahkan Babeh mengira kakinya Mini patah karena lukanya menggembung seperti bengkak.

Lambat laun kaki Mini mulai pulih. Meskipun masih jalan terpincang-pincang, tetapi ia mulai bisa menggunakan kakinya yang sakit. Saya juga heran kenapa Miki dan Mini jadi sangat hiperaktif semenjak mereka diberi makan lipur. Apakah mereka salah makan?

Kehiperaktifan merekan menyebabkan hal yang semakin fatal. Hari tu, pagi-pagi, tiba-tiba Miki bisa terbang sampai meloncati pagar rumah saya yang tingginya sekitar 1,8 meter. Mama heboh lagi, tapi untungnya Miki masih bisa ditangkap. Lega. Sementara. Sampai siang harinya ketika saya pulang kuliah, saya tidak menemukan Miki lagi. Ya, Miki hilang. Mungkin dia terbang dan tidak ada yang melihat. Saya mencarinya sampai keliling taman dan SD di depan rumah saya, tapi nihil. Miki hilang. Maaf Miki T__T.

Mini menjanda. Ia sendiri, gak ada teman. Tapi kakinya semakin pulih. Ia bisa bermain-main mengorek-ngorek tanah lagi. Kebiasaannya ketika siang ia bermain di pojok halaman, dan ketika sudah sore, ia ke tengah halaman, seperti sudah mengerti saatnya kembali ke kandang kardus (sejak insiden kaki Mini, kurungan ayam tidak pernah saya gunakan lagi).

Siapa sangka ternyata nasib Mini akan berakhir dengan tragis. Berakhir untuk selamanya. Malm itu, Mini belum dimasukkan. Kebetulan ada teman saya (yang dulu memberikan Miki dan Mini untuk saya) sedang di rumah. Ketika teman saya akan pulang, dia berniat memasukkan Mini ke kardus. Teman saya pun mencarinya ke pojok halaman rumah kami yang cukup gelap, diikuti saya di belakangnya. Namun Mini tidak ada. Sampai saya menyadari suatu bunyi yang aneh "crek...". Saya belum ngeh sampai saya melihat sesuatu yang sangat mengenaskan...Mini sekarat...terinjak oleh saya. ASTAGFIRULLAH... Saya langsung teriak, gak peduli saat itu sudah malam. Sampai Mama dan Babeh kaget, mereka langsung keluar melihat apa yang terjadi.

Teman saya langsung mengangkat badan Mini, lehernya lemas, seperti patah. T____T Ya Allah, nggak tega banget ngeliatnya. Beberapa menit kemudian Mini gak bergerak lagi, mati. Nyesek. Nyesel banget. Kenapa saya gak hati-hati sampai bisa-bisanya menginjak burung puyuh peliharaan saya sendiri.. Nyesel senyesel-nyeselnya T____T

Saya merasa berdosa banget udah menginjak Mini sampai mati seketika. Tapi gak bisa apa-apa lagi. Mininya sudah mati. Babeh langsung menguburnya di taman depan rumah. Maaf Mini T___T

Kejadian ini mirip dengan kejadian beberapa tahun lalu ketika saya tidak sengaja menggencet kura-kura brazil peliharaan kakak saya di pintu, sampai ususnya terburai.

Astagfirullahaladziim...mungkin untuk beberapa waktu yang cukup lama saya nggak akan melihara apa-apa dulu. Saya trauma..
 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com