Pages

Wednesday, August 27, 2014

Mesin Jahit Impian

Entah ada hubungannya atau nggak dengan bakat turunan nenek saya yang dulu pernah jadi penjahit, dari kecil saya sudah suka dengan jahit-menjahit. Sekitar kelas 3 SD saya sudah bisa membuat baju barbie sendiri, meskipun dengan jahit tangan dan tanpa pola. Selain itu saya senang sekali setiap ikut orangtua saya ke tukang jahit karena saya bisa minta bahan sisa-sisa jahitan untuk dijadikan baju barbie :D

Beruntungnya saya ketika SMP mendapatkan pelajaran tata busana sebagai salah satu muatan lokal. Saya jadi pernah praktik membuat baju beneran, mulai dari rompi bolak-balik, celana pendek, sampai blus atasan, membuat pola, memindahkan pola ke kain, dan berbagai kegiatan jahit menjahit lainnya. Senangnya ketika itu hasil praktik saya diminta oleh Ibu Guru untuk contoh karena menurutnya paling rapi (padahal sebenernya banyak dibantuin mama juga sih jahitnya, hehehe..)

Entah kenapa akhir-akhir ini keinginan untuk punya mesin jahit muncul, mungkin gara-gara keseringan melihat onlineshop di facebook yang menjual mesin jahit portable. Setelah browsing sana-sini, keseringan sih mampir ke sini: www.bursamesinjahit.blogspot.com dan www.anekamesinjahit.com, saya jadi mulai tau jenis-jenis mesin jahit. Awalnya mungkin saya hanya tau butterfly, brother, dan singer, tetapi sekarang ada incaran baru mesin jahit yang saya mau: Janome LR 1122. Berbeda dari merk lain, Janome ini ternyata masih buatan Jepang, dan bodynya full besi, sedangkan merk lain kebanyakan bodynya fiber. Memang sih saya belum paham-paham amat masalah spesifikasi mesin jahit, tetapi hasil baca sana sini sepertinya mesin jahit ini yang paling pas dengan kebutuhan saya (halah..paling ujung-ujungnya cuma buat eksperimen aja :P).

 
LR1122 incaran saya

Tetapi eh tetapi, ternyata impian belum berjalan mulus semulus jalan tol JORR yang masih baru karena harga mesin jahit portable ternyata berjut jut, sedangkan duit di celengan belum mencukupi T_T. Berharap aja mudah-mudahan tiga huruf cair lagi bulan ini, atau dapet hadiah undian, atau si tuan suami bersedia membelikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan ke-1 nanti. Huehehehe..

Janome Hello Kitty yang cuuuuuteeee bangeet, tapi sayangnya tipe ini nggak dijual di Indonesia

Tuesday, August 26, 2014

P.I.N.D.A.H.A.N. (Soft Launching)

Mungkin suami saya akan senyam-senyum ketika baca postingan ini (itu pun kalo dia masih ingat alamat blog saya). Dua minggu ini merupakan fase yang sangat penting bagi kami karena kami akan pindah rumah. Sebuah fase yang bikin capek, deg-degan, pusing, seneng, semua campur jadi satu. Alhamdulillah di bulan ke-10 usia pernikahan ini, kami akan pindah ke rumah baru, rumah milik kami.

Dengan ridho dari Allah, dan bermodal kenekatan, akhirnya kami berhasil membeli sebuah rumah mungil di Selatan Jakarta, 5 menit dari kampus kami dulu, dan 25 menit dari rumah orang tua saya. Jangan kira prosesnya ini singkat dan kilat. Diawali dengan "ngomporin" suami saya sekitar akhir tahun lalu, dan berlanjut malah dia yang jadi "kompor" untuk beli rumah. Kami pun keliling-keliling daerah Bintaro, Ceger, Ciputat berbekal iklan-iklan perumahan baru ataupun rumah yang dijual dari toko bagus, rumahdijual.com, kaskus, dan lain-lain. Akhirnya malah kami menemukan perumahan baru yang jaraknya hanya sekitar 700 meter dari rumah kontrakan kami.


House of Laika (Pamulak dan Ika)

Setelah menemukan rumah yang cocok, mulailah kami mikir gimana caranya bayar ini rumah, kali aja bisa bayar pake daun :p Kebanyakan sih Tuan suami yang mikir sampai mempelajari sistem KPR dari beberapa bank, sedangkan saya cuma nyemangatin aja, kadang-kadang ngerecokin juga siih..hehehe..

Setelah mantap, kami pun akhirnya melakukan akad kredit sekitar bulan April, dan rumah kami pun mulai dibangun. Emang dasar pasangan yang banyak maunya, kami nggak mau desain rumah sesuai default dari developer, kami gambar sendiri (pake microsoft excel :D) denah rumah yang kami inginkan. Untung aja developernya memahami hasrat pasangan muda ini...... -__-

Singkat cerita, setelah hampir tiap minggu kami tengokin, dan dengan kerjasama yang baik dari Pak Mandor serta para tukang, awal bulan ini rumah kami telah selesai dan berdiri dengan kokoh. Awalnya kami akan pindahan tanggal 24 Agustus kemarin, tapi karena beberapa hal pindahan resmi pun diundur jadi minggu besok, tanggal 30 Agustus, yang kebetulan bersamaan dengan ulang tahun si suami yang  cerewet baik hati.


 

Pasang gorden duluuu...

Meskipun pindahan resmi baru minggu besok, kami tetap bersih-bersih dan mengadakan acara kecil-kecilan khusus keluarga inti sebagai tanda kami pindah. Mama saya memasakan nasi kuning lengkap dan kami makan bersama pertama kalinya di rumah ini.

 Makan nasi kuning bikinan Mama, pertanda kami udah pindah :')

24 Agustus 2014, softlaunching Ika dan Pamulak pindah ke rumah baru. Doakan kami semoga betah, aman, selamat, sejahtera, dan segera mengisi rumah dengan para krucils yaaa.. :D

(Coming soon: Pindahan, Grand Launching)

Thursday, August 14, 2014

Lomba Menghias Tumpeng

Rabu, 13 Agustus 2014, dalam rangka menyambut HUT ke-69 Republik Indonesia dan dalam rangka kegiatan rutin Paguyuban KPP PMB, kami mengikuti kegiatan lomba menghias tumpeng. Panitia kegiatan sudah ditentukan secara bergiliran dan kali ini giliran kelompok 2 (Seksi penagihan, PDI, Wakson 2, dan Fungsional 2)  yang bertugas sebagai panitia.

Baru kali ini saya ikut lomba menghias tumpeng, kelihatannya gampang, tinggal buka contekan gambar tumpeng hias di google dan meniru kira-kira mau dibuat seperti apa. Tetapi kenyataan di lapangan berbeda jauh. Dengan waktu terbatas dan anggota sebanyak 8-10 orang yang umpel-umpelan menghias 1 tumpeng, alhasil jadilah tumpeng-tumpeng dengan hiasan yang ajaib.

Selain itu, kelompok saya sempat kehilangan pisau sewaktu lomba dimulai, hahaha.. Kelompok lain sudah mulai heboh memotong-motong sayuran, eh kelompok saya malah ribut nyari pisau. Hal ini terjadi karena sebelum lomba menghias tumpeng, salah satu anggota kelompok mengikuti lomba mengupas apel dan anggota kelompok saya malah lupa pisaunya diletakkan dimana setelah lomba selesai, padahal itu pisau satu-satunya di kelompok kami T_T

 Bahan-bahan dan peralatan untuk menghias tumpeng

Waktu 30 menit pun tidak terasa. Di kelompok kami hanya 2 orang anggota yang wanita, yaitu saya dan Aulia. Eh 1 lagi deh, ditambah 1 orang anak magang, selain itu bapak-bapak semua. Jadilah kami berbagi tugas, ada yang ngurusin timun, ada yang mengepang kacang panjang untuk dibuat pagar-pagaran, ada yang buat hiasan dari wortel, cabai, dan yang lain menyusun lauk-lauk di tampah. Lumayan hectic, jadi bingung wortelnya mau diapain, ujung-ujungnya dipotong bentuk bunga aja, terus timun juga bentuk bunga, tomat bentuk bunga, cabai juga bentuk bunga, lah semuanya jadi bentuk bunga -__-" biarin deh, yang penting tumpengnya jadi ramai dan meriah. Di menit-menit terakhir, untuk finishing kami buat angka 69 (melambangkan HUT ke-69) dari kacang panjang dan bunga cabe di puncak tumpeng, dan tadaaaaaa...jadilah tumpeng dari kelompok 13:


 Tumpeng punya kelompok 13. Ternyata hiasan tomat karya saya hasil nyontek dari google keliatan lumayan kece kalo difoto *aslinya mah kagak :p

Setelah waktu selesai, semua hasil karya kelompok dijejerkan untuk dinilai oleh dewan juri. 13 tumpengnya cantik-cantik, dan kelihatannya semua mirip-mirip menurut saya :D


 
13 tumpeng peserta lomba

Setelah semua dinilai, pemenang pun diumumkan, dan kelompok saya tidak termasuk jadi 3 pemenang. Gak apa-apa gak menang, yang penting sudah seru-seruan. Setelah itu, semua dipersilakan makan tumpeng kelompoknya masing-masing (setelah hiasan-hiasannya dilepas dan kebanyakan nggak dimakan karena sudah dipegang banyak orang, sayang ya) hehehe...





Monday, August 11, 2014

Trik Mengelola Online Shop di Instagram

Sudah hampir 4 bulan ini saya mengelola sebuah onlineshop. Ya, akhirnya punya onlineshop kecil-kecilan, sesuai dengan salah satu resolusi tahun ini. Hehe...

Berawal dari melihat peluang pasar yang cukup besar di instagram yang ditandai dengan maraknya onlineshop bagaikan jamur di musim hujan, saya jadi tertarik untuk punya onlineshop sendiri. Berhubung dari kecil saya sudah sering kali berjualan, mulai dari jualan gelang manik-manik (waktu SD), jualan CD MP3 sesuai order teman-teman dan gelang handmade (waktu SMA), jualan oriflame dan buku USM STAN (waktu kuliah), sampai jualan kain lurik dari Klaten. Nah yang terbaru dan menjadi komoditas onlineshop saya kali ini yaitu jilbab :)

Jaman sekarang ini bisa dibilang menjual sesuatu itu sangat mudah seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan media sosial. Mau jual rumah, mobil, tanah, perabot rumah tangga, fashion, bahkan makanan sudah bisa lewat internet. Tinggal pasang iklan di tokobagus, berniaga, kaskus, atau bahkan facebook sekalipun ada saja pembeli yang menghubungi. Apalagi setahun belakangan ini saya lihat onlineshop di instagram semakin banyak saja.

Onlineshop di Instagram yang semakin ramai

Membuat onlineshop di instagram memang sangat mudah. Berikut beberapa trik membuat dan mengelola onlineshop di Instagram:

1. Buat akun instagram
Usahakan buat nama username yang unik dan mudah diingat, jangan tidak terlalu panjang.

2. Foto barang-barang dagangan Anda dan upload di instagram (jika barang yang Anda jual ready stok, namun jika tidak ready stok Anda cukup mengupload gambar contoh barang)

3. Cari follower sesuai target pasar
Cara mendapatkan follower untuk onlineshop kita memang gampang-gampang susah. Mungkin beberapa tips agar orang-orang tertarik mem-follow onlineshop Anda yaitu dengan cara menampilkan gambar-gambar barang yang dijual dengan cara yang menarik. 
Selain itu, usahakan gambar jelas dan asli, bukan asal comot dari tempat orang. Untuk pemula, Anda bisa meng-share akun instagram Anda lewat facebook Anda yang sudah banyak temannya. Cara kedua yaitu dengan mem-follow orang-orang yang kira-kira akan tertarik dengan barang dagangan Anda dan mem-followback.

4. Upload stok dagangan dengan rutin, namun jangan sampai spamming

5. Ikut SFS 
 SFS atau Shoutout for Shoutout ini merupakan cara yang sedang booming di kalangan onlineshop instagram untuk mempromosikan produknya. Sebenarnya sistem sederhananya SFS ini merupakan cara saling mempromosikan sesama onlineshop dengan memposting produk-produk onlineshop temannya yang sama-sama ikut SFS. 
Dengan SFS ini diharapkan mereka saling menarik folllowernya untuk memfollow onlineshop yang dipromosikan. Namun semakin kesini SFS sudah semakin banyak dan terlalu sering sehingga membuat para follower justru bosan dan kesal dengan spamming-spamming iklan.

6. Endorse
Endorse merupakan salah satu cara mempromosikan barang dagangan kita melalui kerjasama dengan selebgram atau artis yang kita tawarkan untuk memakai atau memposting barang dagangan kita di instagram mereka. Jumlah follower yang banyak dari selebgram dan artis tersebut diharapkan akan cukup efektif untuk promosi dan membuat follower merasa tertarik dengan produk yang diendorse.

Demikian beberapa cara awal untuk memulai sebuah onlineshop dan mempromosikan barang dagangan kita. Setelah onlineshop berjalan dan menerima orderan, proses akan semakin beragam, antara lain menerima pesanan, mengecek stok, mengecek transferan, packing, dan pengiriman. Semakin banyak customer maka akan semakin butuh tenaga untuk mengelola onlineshop tersebut. Akan tetapi, mengelola sebuah onlineshop akan menjadi sangat menyenangkan jika sejalan dengan hobi kita :)

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com