Pages

Monday, December 8, 2014

Couple Trip: Malang, Batu, Bromo (Bagian 2: Kota Batu)

Kota Batu memang layak disebut sebagai kota wisata. Selain keindahan alam dan kesejukannya, sekarang kota Batu juga memiliki banyak tempat wisata. Jenis wisata yang ditawarkan pun beragam, mulai dari wisata alam, taman bunga, taman bermain, bahkan museum. 

Setelah berkendara sekitar satu jam, kami tiba di hotel Sumber, yang sebelumnya telah kami booking lewat agoda. Meskipun hotel ini terletak agak masuk ke dalam, di antara perumahan warga, namun dari halamannya kita dapat melihat pemandangan yang luar biasa indah. Pegunungan sambung menyambung dan kerlip cahaya lampu kota terlihat dari balkon kamar kami. Lagi-lagi kami sepertinya menjadi satu-satunya tamu di hotel tersebut. Jadilah hotel ini bagaikan villa pribadi saja dan bebas berenang di kolam seperti privat swimming pool. Hehehe..

 
Sumber Hotel, Kota Batu

Agenda sore itu kami akan jalan-jalan sore di alun-alun Batu kemudian ke Batu Night Spectacular untuk membuktikan seberapa spektakulernya :p

Alun-alun Kota Batu

Sekitar pukul 5 sore kami tiba di alun-alun kota Batu. Jujur alun-alunnya memang bagus, berkonsep taman bertema dengan bianglala raksasa di tengahnya. Dari atas bianglala ini pemandangan kota Batu dapat terlihat, tetapi sayangnya sewaktu kami ke sana bianglala sedang rusak :(


Alun-alun ini memiliki beberapa bangunan dengan ikon kota Batu, yaitu air mancur dengan lambang buah apel, serta bangunan berbentuk apel dan stoberi raksasa. Selain itu, taman juga dihiasi dengan lampion-lampion berbentuk hewan, seperti sapi dan kelinci. Mungkin hewan-hewan tersebut merupakan salah satu ciri khas kota Batu yang memiliki banyak peternakan sapi.



 

Di sekitar alun-alun cukup banyak penjual makanan sehingga kita tidak takut susah  mencari makan. Sepertinya alun-alun ini memang menjadi tujuan wisata dan tempat bersantai bagi wisatawan maupun warga kota Batu karena semakin sore semakin banyak pengunjung yang datang. Di seberang alun-alun terdapat Masjid Raya Kota Batu yang besar dan megah. Pokoknya daerah alun-alun ini memang menjadi pusatnya kota Batu.

Batu Night Spectacular
Mungkin sekarang wisata lampion sudah ada di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Batu Night Spectacular (BNS) ini. Dalam satu kawasan BNS, ada beberapa bagian selain taman lampion, yaitu taman bermain, pasar malam, rumah hantu, dan rumah kaca. Konsepnya gabungan antara taman wisata dengan pasar malam.


Kami tiba di BNS sekitar pukul 7 malam, setelah sebelumnya kami sholat Maghrib di Masjid Raya Kota Batu, di seberang alun-alun. Jarak dari alun-alun ke BNS tidak terlalu jauh, sekitar 10 menit naik motor. Tiba di BNS ternyata pengunjung tidak terlalu ramai, lagi-lagi inilah enaknya kalo liburan bukan pada musim libur panjang, hehe.. Tiket masuk per orang Rp20.000, itu hanya untuk masuk kawasan BNS. Untuk naik wahana permainannya kita harus membayar tiket tambahan lagi.

Saya dan suami hanya mencoba naik sepeda kayuh udara saja karena kurang tertarik dengan permainan-permainan lainnya. Setelah naik sepeda kayuh, kami langsung masuk ke Taman Lampion dengan menmbayar tiket Rp 12.500 per orangnya. 


Taman Lampion di BNS cukup luas, dengan ratusan bentuk dan puluhan tema lampionnya. Ada tema kartun-kartun terkenal, taman, dan bangunan-bangunan. Suasananya juga cukup enak buat jalan-jalan malam.


Setelah puas keliling dan foto-foto kami keluar dari Taman Lampion dan menuju ke Night Market untuk melihat-lihat kaos dan souvenir yang dijual.

Songgoriti
Hari kedua di Kota Batu sebenarnya kami ingin wisata ke beberapa tempat, namun karena waktu yang terbatas kami hanya berkunjung ke Kusuma Agro saja. Sebelum rencana dilaksanakan, pagi harinya kami penasaran ingin berkeliling ke daerah sekitar hotel dengan mengendarai motor. 

Untungnya lokasi hotel kami strategis sehingga mudah kemana-mana. Jalan-jalan pagi kami melewati Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, serta Museum Angkut, namun kali ini kami belum sempat mampir karena tempat wisata baru dibuka sekitar pukul 12 siang.

Setelah jalan beberapa lama, kami tiba di daerah yang bernama Songgoriti. Ternyata di wilayah ini banyak terdapat villa. Selain itu, di Songgoriti juga terdapat candi, pemandian air panas, wisata paralayang, serta peternakan sapi. Ingin mencicipi produk dari peternakan sapi langsung, kami pun mampir sebentar di inkubator agribisnis yang ada di pinggir jalan. Ternyata di bawahnya langsung ada peternakan sapi yang produknya dijual di tempat ini. Produknya beragam, mulai dari susu, nugget, permen susu, yoghurt, sampai stik susu.




Selesai berkeliling, kami kembali ke hotel untuk siap-siap ke Kusuma Agro Wisata (tulisan di Batu ini masih bersambung karena sebagian foto masih di hp yang memory cardnya tiba-tiba error T_T)

Saturday, December 6, 2014

Couple Trip: Malang, Batu, Bromo (Bagian 1: Kota Malang)

Sudah lama sebenarnya saya ingin wisata ke kota Malang dan Bromo, namun baru bulan November kemarin saya dan suami bisa kabur sebentar dari kesibukan kantor untuk mengambil cuti dan jalan-jalan. Kali ini tujuan kami adalah menjelajah kota Malang, Batu, dan terakhir ke Gunung Bromo.

Kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan kami baru mencari tiket kereta. Kami naik kereta Mataramaja, yang ekonomis alias murah saja ;) Alhamdulillah tiket masih tersedia, meskipun agak kecewa karena pulangnya kami harus beli dua tiket untuk kereta yang sama dengan keberangkatan Malang-Solo Jebres dan Solo Jebres-Jakarta karena tiket langsung Malang-Jakarta sudah habis terjual. Sebenarnya aneh, padahal kursi yang kami duduki dari Malang, yang seharusnya diisi penumpang lain dari Solo, justru tetap kosong sampai ke Jakarta :(

Kami berangkat dari rumah naik motor ke Stasiun Senen, selanjutnya motor kami titipkan di penitipan selama 4 hari kami pergi dengan biaya penitipan Rp5.000 per hari. Sampai di stasiun Pasar Senen sekitar pukul 2 siang sehingga waktu agak longgar untuk makan siang dulu sambil menunggu kedatangan kereta Matarmaja.

Tidak berbeda jauh dari jadwal, mendekati pukul 15.30, kereta Matarmaja pun tiba dan siap-siap untuk berangkat. Oh iya sekedar tips dari saya, jika memesan tiket kereta ekonomi lewat website KAI, jangan terkecoh ketika memilih tempat duduk. Meskipun dalam gambar susunan tempat duduk adalah AB (2 tempat duduk) dan CDE (3 tempat duduk), namun kenyataannya susunan yang benar adalah ABC-DE. Jadi yang ingin duduk berdua saja, pilihlah kursi DE, sedangkan yang bertiga pilih kursi ABC.

Kami tiba di Stasiun Malang sekitar jam 7 pagi, agak ngaret dari jadwalnya. Kami pun langsung keluar Stasiun untuk menunggu orang yang mengantarkan motor yang akan kami sewa. Setelah kami mendapat motor sewaan, tujuan pertama adalah Masjid Agung kota Malang. Suami mengajak kami ke Masjid dulu untuk sholat Dhuha, numpang bersih-bersih, cuci muka (atau mandi), berhubung kami hari pertama kami booking hotel di daerah Batu dan baru boleh check in jam 12 siang.

Dilarang (numpang) Mandi!

Tapi sayangnya kami kecewa ketika tiba di Masjid Agung kami disambut seorang satpam di gerbang yang sangat ketus menanyakan kami mau ngapain. Sebegitu mencurigakankah sepasang suami istri datang ke masjid dengan menggembol tas ransel besar? :( Suami saya pun menjawab mau sholat Pak, kemudian kami masuk. 

Ternyata, di toilet dan tempat wudhu saya bertemu dengan yang lebih galak dari satpam di depan. Ketika saya bertanya dimana toilet kepada seorang Ibu yang sedang membersihkan tempat wudhu, Ia langsung berkata "Ora adus yo Mba.. " (jangan mandi ya mba) Huhu.. sebeeel.. sampai ketika saya mau masuk toilet, saya disuruh meletakkan tas ransel saya di luar pintu karena Ia takut kalo saya mandi. Jadilah saya hanya cuci muka saja, itu pun buru-buru karena si Ibu memanggil-manggil saya, "Mba.. ora adus yoo.." :(

Masjid Agung Kota Malang

Bakso Bakar Pak Man 
 
Setelah sholat Dhuha dan istirahat sebentar di Masjid, kami pun melanjutkan perjalanan untuk wisata kuliner ke bakso bakar Pak Man. Dengan berbekal google map, kami berhasil menemukan tempat  kuliner yang sudah lumayan terkenal ini. Ternyata letaknya di komplek perumahan, dekat SMP. Meskipun begitu, sepertinya bakso bakar Pak Man ini menjadi salah satu tempat nongkrong dan kumpul-kumpul anak muda di Malang. 

Selain bakso bakar, Pak Man juga menyediakan bakso kuah, mungkin di Jakarta inilah yang sering disebut bakso Malang. Kami mencoba kedua menunya. Bakso kuahnya enaak, tapi bakso bakarnya super pedeeeees sampai yang kerasa cuma pedesnya aja. :'D

Harga bakso bakarnya per porsi Rp20.000 isi 10 buah, dan bakso kuah Rp2.000 per buahnya. Lumayan mahal, tapi rasa cukup menantang bagi yang suka pedas.

Toko Oen

Ini dia yang paling saya tunggu dari jauh-jauh hari rencana ke kota Malang: mencoba es krim di Toko Oen. Penasaran rasanya sejak saya lihat liputannya di tv. Ternyata letak toko yang menjual es krim hand made dari zaman Belanda ini tidak terlalu jauh dari stasiun, hanya sekitar 5 menit. Letaknya juga pas di pinggir jalan, shingga sangat mudah ditemukan.

Ketika sampai di Toko Oen, kami merupakan satu-satunya pengunjung yang datang saat itu, maklum lah karena kami datang pagi hari di hari kerja. Toko pun kelihatannya belum lama buka, jadi petugas masih bersiap-siap. Beberapa saat kemudian barulah datang pengunjung lainnya.

 
Toko Oen, Kota Malang

Interior Toko Oen memang orisinil masih merupakan interior jaman Belanda. Ruangannya, kursi dan meja, bahkan seragam petugasnya pun seperti suasana tempo dulu. Bahkan menurut saya, seragam mbak-mbaknya itu seperti seragam yang ada di cerita-cerita jaman Belanda dulu. Hehe..

Selain es krim, Toko Oen juga menyediakan minuman dan roti. Harga mulai 15 ribu sampai puluhan ribu. Saat itu saya memesan banana split yang harganya Rp40.000 per porsi (dimakan berdua, hahaha). Rasanya ternyata memang enak.. mirip seperti es krim Ragusa di Jakarta. Terasa susunya, tapi tidak kental. Tekstur butiran esnya juga terasa sekali. Enak pokoknya! :)




Setelah mencicipi beberapa kuliner di kota Malang, saatnya kami bersiap-siap untuk menuju kota Batu karena penginapan hari pertama kami ada di sana. Jarak Malang ke Batu tidak terlalu jauh sehingga masih dapat kami tempuh menggunakan motor sewaan dalam waktu sekitar satu jam saja :)








 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com