Pages

Tuesday, May 29, 2012

Jessica Sanchez - Change Nothing Lyrics and Video



Everyday I’m waking up to deja vu
Someone it’s always telling me
Not to stick with you
Could it be the nights we spent to fixing us
I never thought that we were real, that messed up

Should have shut my mouth and kept it all to myself
Cause now they've got me feeling
I should be with somebody else

They say we don't fit together
I could do better
There's always something
They don't know the hell we've been through
Cause when you hold me like you do
That's when I wanna change nothing

There were times when we would kiss with bitter lips
It don't matter when the good ones taste like this

Maybe we were broken more than once or twice
What we got bad or not I'm not gonna compromise

I should have never let that words get under my skin
Cause all I ever wanted was to find a way through this

They say we don't fit together
I could do better
There's always something
They don't know the hell we've been through
Cause when you hold me like you do
That's when I wanna change nothing
That's when I wanna change nothing

Should have shut my mouth and kept it all to myself

No, no, ooooh, yeah...

They say we don't fit together
I could do better
There's always something
They don't know the hell we've been through
Cause when you hold me like you do
That's when I wanna change nothing

That's when I wanna change nothing
That's when I wanna change nothing
That's when I wanna change nothing
Oh that's when I wanna change nothing...




Source: Click here

Sunday, May 20, 2012

Quotes Favorit dari Film Hugo

Gambar diambil dari sini

"Everything has a purpose, even machines. Clocks tell the time, trains take you places. They do what they're meant to do. Maybe it's the same with people. If you lose your purpose, it's like you're broken." - Hugo Cabret

"I'd imagine the whole world was one big machine. Machines never come with any extra parts, you know. They always come with the exact amount they need. So I figured if the entire world was one big machine, I couldn't be an extra part. I had to be here for some reason. And that means you have to be here for some reason too." - Hugo Cabret




Friday, May 18, 2012

Kisah Anak Magang TPT dan Orang Bule

Sudah hampir tiga bulan saya menyandang status sebagai anak magang, anak On the Job Training (OJT), atau pegawai diperbantukan yang sedang menunggu SK CPNS keluar, lebih tepatnya. Dalam proses OJT ini, saya dan teman-teman yang bertugas di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu diwajibkan untuk rolling ke tiap seksi setiap 3 hari sekali. Memang dalam proses OJT ini kami dituntut untuk aktif menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Caranya bisa dengan bertanya pada pegawai-pegawai, maupun praktek langsung.

Pada beberapa seksi, anak-anak OJT kadang tidak mendapat kesempatan praktek langsung, namun di beberapa seksi lainnya kami bahkan mendapat tugas pokok menggantikan posisi yang kosong karena tidak ada pegawai. Salah satu posisi kosong tersebut yaitu bagian TPT (Tempat Perlayanan Terpadu) yang mengurus NPWP. TPT ini bisa disebut sebagai "front liner"nya KPP karena langsung berhadapan dengan Wajib Pajak setiap harinya.

Pengalaman menjadi petugas TPT cukup beragam. Pernah suatu kali teman ada Wajib Pajak yang marah-marah kepada teman saya sampai Ia teriak-teriak memaki. Saya yang pada saat itu bertugas di sampingnya sampai kaget dan diam seribu kata. Jadi petugas TPT itu memang harus memiliki kesabaran ekstra, menurut saya. 

Namun selain pengalaman yang kurang menyenangkan, ada juga pengalaman yang lucu terjadi ketika menjadi petugas TPT bagian NPWP. Saat itu saya kebagian menjaga loket NPWP sendirian karena teman saya sedang ke masuk ke dalam ruangan. Tiba-tiba ada seorang Bapak Warga Negara Asing yang datang menghampiri loket. Wah saya sudah seneng aja, ngebayangin bahwa saya akan mempraktekkan bahasa Inggris langsung dengan orang bule. Kebetulan beberapa minggu sebelumnya ada juga orang Jepang yang datang ke loket NPWP. Orang Jepang tersebut tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia sehingga pegawai petugas NPWP saat itu berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Pegawai senior saya itu memang cukup fasih berbahasa Inggris karena sudah beberapa kali berpergian ke luar negeri. Mengingat hal tersebut, saya jadi siap-siap kira-kira orang bule yang datang ini akan bertanya mengenai apa. Saya harus siap menjelaskan.

Agak deg-degan sedikit (oke ini lebay) karena terakhir kali saya bicara dengan orang asing langsung yaitu sewaktu di Green Canyon. Saya berbicara dengan turis dari Kanada karena kebetulan satu perahu dengan mereka. Oke, kembali ke TPT, si Bapak menghampiri, dengan terbata-bata dan aksen bahasa Inggris Ia berkata, "For...mu...lir... S...S...P...??" Saya: "..????..." Guuubbraaakk!! Ternyata Ia hanya menanyakan dimana mengambil formulir SSP. -_____-" Memang sepertinya Ia tidak lancar berbahasa Indonesia, namun dengan hanya mengatakan formulir SSP, saya sudah mengerti maksudnya. Akhirnya saya jawab dengan bahasa Indonesia saja "Di Pak Satpam, Pak", Ia pun tersenyum dan langsung menuju tempat Pak Satpam untuk mengambil formulir SSP.


Demikian salah satu pengalaman jadi petugas loket NPWP di TPT. Mungkin saya harus ditempatkan di KPP Penanaman Modal Asing dulu kalo mau sering praktek berbicara langsung dengan Warga Negara Asing. Hehehehe...

Petualangan 1 Hari: Solo dan Jogja (Part 2, The End)

Posting sebelumnya: Dengan rencana kurang dari 3 hari sebelumnya, kami pergi berlibur ke Solo dan Jogja. Dalam waktu 1 hari kami pulang pergi Jakarta-Solo-Jogja-Jakarta. Dimulai dari Keraton Solo untuk melihat kebo bule, sampai kami melanjutkan perjalanan dari Solo ke Jogja dengan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Tugu.

Setelah menempuh perjalanan naik Prambanan Express selama 1 jam dari Solo, akhirnya kami tiba di Stasiun Tugu Jogjakarta. Ternyata di sana mobil dan supir yang telah kami pesan sudah menunggu, akhirnya kami pun langsung berangkat ke tujuan selanjutnya, yaitu Masjid Gede Kauman, Jogjakarta. Di sana kami melaksanakan sholat Dzuhur yang dijama’ dengan Ashar. Setelah itu kami melanjutkan ke Malioboro dan Pasar Beringharjo untuk bertemu keluarga teman saya yang menunggu di sana.

Karena waktunya yang benar-benar sempit, alhasil saya tidak sempat jalan-jalan dan belanja di Malioboro, hanya sempat belanja di Beringharjo. Dan tepat pukul 15.30 kami berangkat ke tujuan selanjutnya bersama keluarga teman saya, yaitu ke Pantai Parangtritis.

Ternyata jarak dari Jogja ke Parangtritis cukup jauh. Parangtritis sendiri sudah masuk ke Kabupaten Bantul. Akan tetapi, meskipun jaraknya yang cukup jauh, perjalanan hanya memakan waktu 45 menit karena tentu saja jalan di sana tidak ada macet seperti di Jakarta. 



Ini adalah kunjungan pertama saya ke Pantai Parangtritis. Ternyata ombaknya benar-benar besar, seperti yang sering diceritakan orang. Karena itu, pengunjung tidak bebas berenang di laut, hanya bermain-main di tepinya saja. Pemandangan tebing di tepi laut lepasnya sangat indah. Benar-benar pantai!

Seperti biasa, ritual saya setiap mengunjungi pantai: duduk ngedeprok di pasir seperti penyu. Hehehe... Di Parangtritis kebanyakan pengunjung hanya menikmati pemandangan, dengan duduk-duduk, naik delman, atau menyewa ATV. Itu pula yang kami lakukan, kami menyewa ATV untuk berkeliling pantai berpasir putih tersebut. Harga sewa ATV Rp 50.000 per 30 menit. Cukup mahal sih, tapi puas juga keliling-keliling.

Sayangnya ketika kami ke sana langit agak berawan sehingga sunsetnya terhalang dan tidak kelihatan dengan sempurna. Setelah puas kotor-kotoran di pantai, saya mandi dan mengganti pakaian serta sendal jepit yang baru dibeli di pinggir pantai.


Sebelum berangkat ke Bandara di Jogja, kami sempat beli makan di pinggir pantai. Kira-kira pukul 18.15 kami segera berangkat pulang agar tiba di Bandara sebelum pukul 19.30. Agak khawatir juga takut telat sampai di Bandara karena waktunya sempit. Tapi sekali lagi kekhawatiran dapat ditepis karena jalanan di Jogjakarta yang lancar jaya, tanpa macet. :D

Beberapa menit sebelum pukul 19.30 kami tiba di Bandara, langsung check in untuk penerbangan ke Jakarta pukul 20.00. Sambil menunggu keberangkatan, kami pamitan dengan keluarga teman saya. Pukul 20.00 kurang beberapa menit penumpang dipanggil untuk bersiap-siap dan kami pun pulang ke Jakarta dengan jadwal tepat waktu. See you next time Jogja... :D






Pesawat tiba di bandara sekitar pukul 21.30, dan kami tiba di rumah pukul 23.00. Perjalanan yang sangat melelahkan, tapi menyenangkan. Dan jadwal tanpa delay membuat perjalanan dilaksanakan sesuai run down yang telah dibuat teman saya sebelumnya. Thank you, Cong! hehehehe

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com