Pages

Wednesday, March 23, 2011

Tipe-tipe Manusia Menurut “Hukumnya” (Kuliah I KSPK)

Kemarin merupakan hari pertama masuk semester 6, semester terakhir \(^^)/ Dalam semester ini saya Cuma mendapat 3 mata kuliah, yaitu Audit Sektor Publik (ASP), Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian (KSPK), dan Komputerisasi Akuntansi. Seharusnya jadwal kemarin itu ASP dan KSPK, tetapi karena dosen ASP berhalangan, maka yang masuk hanya KSPK.

Materi kuliah KSPK sepertinya menarik, isinya mengenai pengembangan kepribadian, kepemimpinan, manajemen stres, manajemen konflik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kepribadian. Menurut saya, mata kuliah ini mirip seperti pelajaran Bimbingan Konseling (BK) sewaktu di SMP dan SMA. Saya kebetulan memang suka jenis pelajaran yang berhubungan dengan cara-cara mengenal sifat diri dan mengembangkan kepribadian, mungkin juga yang ada pengaruh ilmu psikologinya karena menurut saya pelajaran tersebut asyik dan tidak bikin bosan.

Pada pertemuan pertama, materinya mengenai apa yang dimaksud dengan kepribadian. Salah satu yang menarik yaitu penjelasan dosen saya mengenai tipe-tipe manusia menurut hukumnya. Menurut dosen saya, Bapak Tri Ratna Taufiqurrahman, manusia itu dibagi menjadi 5 tipe, manusia wajib, manusia sunnah, manusia mubah, manusia makruh, dan manusia haram. Nah loh, gimana itu maksudnya?

Jadi begini penjelasannya:

1. Manusia Wajib

Tipe manusia ini, sangat dicari-cari dan kehadirannya benar-benar dibutuhkan. Kenapa? Karena mereka punya keahlian, kompetensi. Mereka punya ilmu yang ditunggu-tunggu oleh orang. Jadi seperti hukum Islam, wajib berarti jika dilakukan mendapat pahala, jika tidak dilakukan akan berdosa. Begitu pula dengan kehadiran mereka, jika mereka tidak hadir segala sesuatunya tidak akan berjalan.

2. Manusia Sunnah

Seperti dalam hukum Islam, perbuatan sunnah akan mendapat pahala jika dikerjakan, namun jika tidak dikerjakan akan rugi, karena kita tidak mendapat pahala. Begitu juga dengan tipe manusia sunnah, mereka cukup memiliki keahlian dan kompetensi, tetapi jika mereka tidak ada, masih ada orang lain yang dapat menggantikan kehadirannya.

3. Manusia Mubah

Mubah artinya boleh. Akan tetapi, menurut dosen saya manusia dengan tipe seperti ini sangat tidak dianjurkan. Hal ini karena berarti kita menjadi orang yang tidak dianggap, tidak ada pengaruhnya apakah kita hadir atau tidak. Demikian pula jika kita tidak ada, orang-orang pun tidak akan mempermasalahkan. Jadi ada dan tiada kita tidak masalah.

4. Manusia Makruh

Makruh artinya sebaiknya dijauhi. Nah, nggak mau kan jadi tipe manusia yang dijauhi oleh lingkungan? Jangan sampe deh..

5. Manusia Haram

Haram berarti jika dikerjakan akan berdosa, jika ditinggalkan mendapat pahala. Dari pengertian tersebut sudah jelas manusia tipe ini selalu dijauhi dimana pun mereka berada. Kehadiran mereka akan sangat mengganggu dan sebaliknya, ketiadaan mereka akan menjadi kebahagiaan bagi orang-orang. Wah, sedih banget pasti kalo jadi manusia tipe ini.

Oleh karena itu, saya mencoba mengambil kesimpulan bahwa kita harus selalu berusaha menjadi manusia wajib, yang kehadirannya ditunggu-tunggu dan memberi manfaat bagi orang lain. Caranya?

1. Perluas wawasan dan pengetahuan, sehingga jika diajak ngobrol kita gak ketinggalan berita atau dicap “lemot”.

2. Jaga sikap, jangan jadi orang nyebelin, misalnya berkata-kata kasar, suka menyebar fitnah, dan membuka aib orang lain.

3. Perdalamlah suatu keahlian sehingga kita memiliki kompetensi yang dapat meningkatkan “harga jual” dalam pergaulan.

4. Perluas pergaulan, jangan kuper. Semakin banyak bersosialisasi maka sensitifitas kita akan semakin terasah sehingga kita dapat menjadi orang yang berempati terhadap orang lain dan tentu saja disenangi.

Oke, sekian postingan saya tentang mata kuliah KSPK. Dua mata kuliah lain juga sepertinya menyenangkan. Fight on! ^^

0 comments:

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com