Pages

Sunday, August 28, 2011

Balada Dua Pendamping

Bukan. Ini bukan cerita tentang pendamping hidup. Bukan juga tentang pendamping mempelai pengantin :P. Ini hanya satu cerita tentang pendamping wisuda.

Untuk anak-anak STAN angkatan 2008 yang lulus tahun ini, mungkin perjuangan untuk mendapat jatah dua orang pendamping wisuda menjadi salah satu momen yang paling dikenang. Gimana nggak, sejak panitia wisuda ngumumin kalo jatah dua pendamping terbatas, sontaklah anak-anak pada heboh. Ada yang ngomel-ngomelin panitia, ada yang ngomporin yang ngomel-ngomelin, ada yang cuma nontonin temen-temen yang pada ngomel-ngomel, tapi ada juga yang mencoba menengahi dengan bijak.

Jadi setelah babibubabibu sama panitia (cuma lewat group facebook), akhirnya diputusin bahwa nanti yang tercepat mengantrilah yang akan dapat dua pendamping. Selebihnya, cuma akan dapat jatah satu orang pendamping. Oke, anak-anak tingkat 3 yang nyatanya lagi liburan selesai UAS dan nunggu kompre, pada nanggepin dengan sinis. Merasa liburannya terganggu buat ngantri daftar wisuda. Apalagi dengan kuota pendamping yang terbatas. Tapi mau gimana lagi, panwis tetep kekeuh sama keputusan mereka.. Hhhh...

Akhirnya, pada hari pendaftaran yang sudah ditentukan, anak-anak tingkat 3 berangkatlah dulu-duluan untuk ngantri daftar biar dapet 2 pendamping. Khusus anak akun, dapat pengecualian daftar tanggal 12 Agustus, beda sama spes-spes lain. Nah, karena kami daftar belakangan, kami jadi tau strategi spes-spes lain untuk mengantri. Ternyata mereka berangkat ke kampus sehabis sahur, bahkan ada yang sholat subuh di depan gedung. Yak, bagus sekali... -___-

Sehari sebelum pendaftaran untuk spes akun, PSAK yang tugasnya emang ngebantu anak-anak tingkat 3 dalam menghadapi segala hal menjelang kelulusa, mulai dari KTTA, UTS, UAS, UKS, dan termasuk sebagai fasilitator untuk komunikasi dengan panwis, akhirnya memutuskan untuk membuat sistem antrean khusus untuk anak-anak spes akun. Jadi kami bisa mengantri di lapangan A, dan antrean sudah dibuka dari jam 4 pagi. Nah, dari sati sisi, keputusan ini emang bikin antrean rapi dan kondusif. Tapi, di sisi lain, sistem ini ternyata malah bikin anak-anak makin gencar menyusun strategi buat bertempur. Termasuk saya.

Jadi, sore harinya kelas kami judulnya tentir bersama menjelang UKS, buka bersama di kosan si Jonki, dan...menyusun strategi. Tapi kayaknya strategi bersama ini kurang mempan deh karena masing-masing ternyata punya strategi rahasia sendiri... Ckckck.

Saya yang nggak ngekos, akhirnya terpaksa nginep di kosan Ni'un malam itu agar tidak ketinggalan untuk mengantri. Suasana malam itu sungguh mencekam. Hahahah..lebay ding. Karena Ni'un masih belum pulang ke kosan, akhirnya saya nunggu di kosan nenek. Tiba-tiba sekitar jam 11 malam, teman sekosnya si nenek ada yang udah siap-siap mau berangkat ke lapangan A dengan pakaian kuliah rapi. APAAAA??!!

Situasi pun semakin memanas. Nggak lama kemudian, temen-teman mulai update status facebook, bilang bahwa di lapangan A sudah mulai banyak yang mengantri. Padahal saat itu masih jam 12 malam. Selain itu, temen-teman sekelas saya juga sudah mulai menjarkom bahwa antrean mulai terisi. Ckckck...

Saya yang saat itu ada di kos Niun, akhirnya mulai siap-siap. Saya masak dulu buat bekal sahur. Niun masak nasi, saya masak lauknya. Sambil menunggu Niun menyelesaikan tugas BA, saya siap-siap, ganti baju kuliah, dan memasukkan bekal ke tempat makan. Heboh banget pokoknya. Apalagi kelasnya si Niun antrean sudah terisi sampai nomor 30 (dari jatah per tiga kelas hanya 57 orang).

Menu sahur ala chef Ika dan Niun


Setelah siap, kami berdua langsung capcus berangkat ke kampus sambil lari-lari. Bayangkan, jam setengah 1 malam kami pakai seragam kuliah rapi, kemeja dan rok panjang plus ngalungin KTM. Ketika sampai di gerbang Kalimongso, yang hanya berupa pintu pagar selebar kira-kira 1,5 meter dan tinggi kira-kira 2,5 meter, kami benar-benar kaget. Di sana kami lihat beberapa mahasiswi sudah memanjat karena pagar tersebut memang dikunci kalo malam. Ya ampun.. haruskah saya memanjat pagar besi berkawat itu???

T.E.R.P.A.K.S.A. Awalnya Niun manjat duluan. Saya yang masih takut, masih belum manjat. Tapi akhirnya saya mengikuti teman-teman lain memanjat pagar tersebut. Yak! Akhirnya kami berhasil masuk ke dalam kampus. :D

Tidak disangka, ternyata lapangan A sudah penuh dengan anak tingkat 3 akun yang mengantri. Saya sendiri dapat nomor antrean 39 kalo tidak salah, sedangkan Niun sudah dapat nomor 50an di line kelasnya. Setelah dicatat namanya, kami bisa menunggu di luar line. Benar-benar menakjubkan sodara-sodara! Semua berkumpul duduk-duduk di lapagan A mulai jam 1 malam, padahal antrean pendaftaran oleh PSAK baru dibuka pukul 4 pagi, dan antrean panwis baru resmi dibuka jam 8 pagi...


Suasana Lapangan A pukul 1 pagi


Wajah-wajah kemenangan setelah berhasil manjat pagar Kalimongso


Akan tetapi, kami tidak menyia-nyiakan momen spesial ini. Saya dan teman-teman sekelas menggelar alas dari kardus untuk duduk di dekat lampu, agar terang. Setelah itu masing-masing punya kegiatan, ada yang main kartu, ada yang tilawah baca Qur'an, bahkan ada yang (pura-pura) belajar baca modul. :P


Kegiatan sambil nunggu ngantri...


Nggak kerasa waktu sahur tiba. Saya dan Niun untungnya udah mempersiapkan bekal dari kosan. Teman-teman yang lain mulai membeli makan sahur di luar. Setelah itu kami pun sahur bersama dengan lesehan beralaskan kardus di lapangan A yang berumput...


Sahur bareng @ Lapangan A :)


Salah satu korban abis sahur -___-


Sampai akhirnya jam 4 pagi PSAK mulai mendata antrean. Ternyata setelah itu kami bisa pulang untuk sholat Subuh dulu, tetapi harus kembali ke antrean lagi pukul 6 pagi. Wiiihh..padahal ngantuknya nggak ketulungan karena semalaman nggak tidur sama sekali. Setelah bubar, saya ikut ke kos Niun lagi. Sholat Subuh dan mandi. Pukul 6 kurang beberapa menit kami balik lagi ke lapangan A dengan muka zombie yang belum tidur.

Pukul setengah 7, antrean masuk ke gedung I dimulai. Kami duduk di lobi sambil mengantuk-ngantuk. Alamaaak.. lama betul ngantrinya. Saya baru dipanggil sekitar jam setengah 9. Jadi total untuk ngantri kami yaitu selama 8 jam.. T______T

Akhirnyaaaaa....setelah perjuangan keras dapatlah tiket 2 pendamping wisuda. Alhamdulillah yah..Semoga semuanya lancar.. Wisuda, Here We Come.... ^.^

2 comments:

Ijonk said...

eaaaaaaaaaaaak! XD

gibraltar3689 said...

ih, gw baru liat ada foto gw. haha..

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com