Pages

Thursday, April 7, 2011

Realita di Balik Kawasan Mega(h) Kuningan, Jakarta

Kemarin sore, sepulang dari mencari data di KPK, saya iseng-iseng mencoba jalan baru di samping gedung KPK, di kawasan Rasuna Said, Kuningan. Sebenarnya saya tidak tau kemana tembusan jalan tersebut. Akan tetapi, setelah tanya-tanya ke Ibu warung ayam bakar di sekitar sana dan satpam KPK, mereka bilang kalo jalan yang baru dibuka tersebut nantinya akan tembus ke Halimaun. Akhirnya saya putuskan lewat sana saja karena saya malas memutar lewat jalan utama Rasuna Said.

Ternyata saya jalan tersebut sepertinya memang benar-benar baru dibuka, masih sepi dan aspalnya pun baru. Saya tidak menyesal lewat saya karena ternyata saya bisa melihat sisi lain kawasan Mega Kuningan. Dari jalan tersebut, saya bisa melihat ternyata di balik gedung-gedung mewah pencakar langit di Kawasan Kuningan, masih terdapat rumah-rumah di perkampungan. Saya jadi teringat sebuah acara di televisi yang pernah mengulas tentang sebuah peternakan sapi perah di belakang gedung-gedung bertingkat di kawasan Kuningan. Menurut acara tv tersebut, dulunya banyak sekali peternak sapi di daerah Mega Kuningan. Namun setelah pembangunan gedung-gedung bertingkat semakin berkembang, akhirnya satu demi satu mereka terpaksa pindah, meskipun saat ini masih ada beberapa yang tetap bertahan. Karena penasaran, saya mencoba mencari lokasi peternakan sapi perah tersebut, siapa tau ketemu...

Sumber gambar: kompas

Sayangnya, setelah saya menyusuri jalan tersebut saya tidak menemukan peternakan sapi yang saya cari. Mungkin juga sebenarnya saya sudah melewatinya, namun tidak terlihat karena antara jalan raya dan perkampungan di sana dibatasi tembok-tembok beton. Setelah searching barusan, akhirnya dapat alamat jelasnya peternakan sapi di daerah Mega Kuningan dari artikel ini. Insya Allah besok-besok setelah ngambil dari KPK mau coba ke sana ah.. ^^

Saya terkesan dengan pemandangan kawasan Mega Kuningan yang saya lihat dari jalan baru tersebut. Sangat kontras terlihat antara gedung-gedung megah dan kawasan perkampungan yang rumah-rumahnya sangat sederhana. Menurut berita yang pernah saya dengar, beberapa peternak sapi yang tinggal di sana telah berubah profesi menjadi pemilik kos-kosan. Mereka menyewakan kamar-kamar di rumahnya sebagai tempat tinggal untuk para karyawan yang bekerja di perkantoran daerah Kuningan.

Dalam perjalanan mencari peternakan sapi, saya justru mendapat kesempatan mengambil foto yang menggambarkan kekontrasan antara kemewahan gedung-gedung bertingkat dengan penduduk asli yang masih sederhana. Dengan latar belakang Gedung Menara Bakrie dan langit sore itu yang sedang sangat cerah, saya memotret seorang tukang sampah yang kebetulan sedang melintas dengan gerobaknya.

Melintas di Balik Gedung Pencakar Langit (06/04/2011)

Di balik tembok beton yang panjang tersebut lah terletak sebuah perkampungan penduduk asli yang masih bertahan. Saya jadi berpikir, masihkah mereka bisa mendapatkan air tanah yang bersih sedangkan mereka harus berlomba-lomba dengan pompa-pompa artesis milik gedung-gedung bertingkat di sekitar sana? Dan masihkah mereka merasa nyaman tinggal bersatu dengan hiruk pikuk kawasan Mega Kuningan yang sekarang telah menjelma menjadi pusat perkantoran elit di Jakarta? Bagaimana dengan anak-anak, masih adakah tempat bermain yang nyaman untuk mereka di sana? Just my random thinking.


2 comments:

Unknown said...

Alamatnya peternakannya di mana gan, mau main kesana beli susu....

Unknown said...

Alamat peternakannya di mana gan, mo mampir beli susu.. thx

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com